Popularitas sebuah sistem operasi mobile tak selamanya baik, terutama jika berpotensi mengundang serangan para penjahat cyber. Saat ini, sistem operasi
untuk ponsel yang paling populer adalah Android dan iOS di iPhone.
Nah, manakah dari kedua sistem operasi tersebut yang paling rentan atau paling tidak aman?
Untuk mencari jawabannya, lembaga riset keamanan SourceFire melakukan sebuah studi bertajuk "25 Years of Vulnerability" yang dirilis pada Maret lalu.
Hasil risetnya cukup mengejutkan. iPhone ternyata mengandung jauh lebih banyak celah keamanan dibanding sistem operasi mobile lain, termasuk
Android.untuk ponsel yang paling populer adalah Android dan iOS di iPhone.
Nah, manakah dari kedua sistem operasi tersebut yang paling rentan atau paling tidak aman?
Untuk mencari jawabannya, lembaga riset keamanan SourceFire melakukan sebuah studi bertajuk "25 Years of Vulnerability" yang dirilis pada Maret lalu.
Hasil risetnya cukup mengejutkan. iPhone ternyata mengandung jauh lebih banyak celah keamanan dibanding sistem operasi mobile lain, termasuk
Padahal selama ini yang selalu disebut sebagai sistem operasi yang paling tidak aman adalah Android karena mengusung open source.
SourceFire menyatakan, popularitas iPhone dan kontrol ketat yang diberlakukan Apple terhadap toko aplikasinya justru mendorong para pelaku kejahatan cyber untuk mencari celah di sistem operasi iOS.
Total sebanyak 210 celah keamanan ditemukan di iPhone. Jumlah itu mewakili 81 persen dari keseluruhan jumlah celah keamanan yang ada di sistem operasi mobile, dan jauh lebih besar dari total celah keamanan di smartphone berbasis OS Android, Windows, dan BlackBerry yang angka gabungannya hanya mencapai 19 persen.
Yves Younan, seorang peneliti senior SourceFire, mengatakan bahwa perangkat mobile Apple mengalami peningkatan year-over-year yang signifikan dalam hal jumlah celah keamanan yang ditemukan, meski iOS selalu mengimplementasikan fitur-fitur keamanan baru dalam setiap update.
Dengan sistem operasi Android, menurut Younan, para penjahat cyber rupanya kurang termotivasi untuk mencari celah keamanan pada smartphone. Ini karena sifat terbuka Android yang memudahkan hacker untuk memasukkan atau mengirim aplikasi jahat ke pengguna.
Di sisi lain, hal tersebut sulit dilakukan di perangkat iOS karena Apple mengontrol aplikasi-aplikasi yang beredar di platform miliknya dengan ketat. Maka dari itu, para penjahat cyber makin tertantang untuk mencari celah keamanan di sistem software Apple sendiri.
Sumber : http://tekno.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar