Bagi saya franchise film Resident Evil adalah seri film
yang paling kacau dalam mengatur kontinuitas ceritanya. Beberapa
karakter juga banyak yang hilang dan dimunculkan lagi tanpa alasan yang
jelas dalam tiap sekuel-nya. Untuk urusan cerita selain seringkali asal
masuk, dari film ke film juga terasa stagnan dan makin kehilangan
sentuhan horror yang selalu saya rasakan tiap bermain game R.E.
(walaupun makin kesini game-nya sendiri juga perlahan mulai tidak
se-horror dulu lagi). Tapi toh saya tetap menantikan film kelimanya ini,
karena meski tidak pernah sampai tahap bagus, namun film-film Resident Evil
setidaknya selalu bisa menjadi sajian "bodoh" yang ringan untuk
ditonton. Bahkan sebenarnya saya sempat menaruh ekspektasi yang lebih
tinggi pada RetributionAfterlife. Penyebabnya adalah beberapa materi promo termasuk trailertagline yang berbunyi Evil Goes Global. Apakah ini berarti film Resident Evil
akan mengalami perubahan kisahnya menjadi lebih luas dan epik? Selain
itu beberapa tokoh macam Leon S. Kennedy dan Ada Wong juga muncul disini
termasuk kembalinya Jill Valentine. jika dibandingkan dengan
dan
dan
Retribution memulai kisahnya tepat setelah ending dari Afterlife dimana Alice (Milla Jovovich) dan para penumpang kapal lainnya diserang oleh pasukan Umbrella yang dipimpin oleh Jill Valentine (Sienna Guillory) yang berada dalam kendali Umbrella. Dalam penyerbuan tersebut Alice tertangkap dan diinterogasi oleh pihak Umbrella.
Namun secarra tiba-tiba ia diselamatkan oleh wanita misterius bernama
Ada Wong (Li Bingbing). Selain Ada, beberapa orang regu penyelamat juga
ikut bergabung dimana regu tersebut dipimpin oleh Leon S. Kennedy
(Johann Urb) dan ada juga Luther West (Boris Kodjoe) yang berhasil
selamat setelah event di Afterlife. Bersama mereka mencoba kabur dari markas Umbrella
yang tentunya terdapat berbagai macam zombie hingga monster ganas.
Selain itu ada juga pasukan yang dipimpin oleh Jill Valentine dan
beranggotakan para clone dari rekan Alice dulu macam Carlos (Oded
Fehr) dan Rain Ocampo (Michelle Reodriguez). Dari sinopsis diatas sudah
nampak jelas bahwa tagline "Evil Goes Global" sangat jauh dari apa yang saya bayangkan. Ya, memang dalam universe
film tersebut T-Virus sudah menyebar ke seluruh dunia, namun hal
tersebut hanya muncul dalam cerita Alice dan mungkin adegan di akhir.
Tapi selebihnya RetributionUmbrella, sebuah cerita yang tidak jauh beda dari Afterlife. hanya akan berfokus pada usaha Alice dan kawan-kawannya kabur dari markas
Kacaunya kontinuitas cerita dalam franchise ini nampaknya
disadari oleh Paul W.S. Anderson yang pada akhirnya menambahkan sebuah
adegan Alice yang membacakan sebuah narasi mengenai ringkasan cerita
keempat film sebelumnya. Adegan yang mungkin hanya sekitar 5 menit
bahkan mungkin tidak sampai itu ternyata sudah bisa meringkas
keseluruhan kisah dari film-film sebelumnya. Hal itu membuktikan bahwa
pembuat film ini sudah benar-benar kebingungan akan membawa franchise ini kearah mana dan hanya berusaha menambah sekuel demi pemasukan yang berlipat. Dalam Retribution
kita akan dipaksa menerima kenyataan bahwa beberapa karakter macam
Chris dan Claire menghilang entah kemana tanpa penjelasan (lagi).
Mungkinkah akan ada penjelasan di sekuelnya? Saya ragu melihat bagaimana
film ini memperlakukan karakternya selama ini yang "seenaknya"
keluar-masuk. Lalu bagaimana dengan keseluruhan ceritanya? Lupakan
cerita. Tanpa perlu lagi membahas kurang global-nya cerita film ini, Resident Evil: Retribution tetap punya jalan cerita yang konyol dan penuh dengan plot hole menganga lebar.
Ah, bukankah Resident Evil memang tidak pernah berfokus pada
cerita? Bukankah yang paling penting dari film macam ini adalah rentetan
adegan aksinya yang menghibur? Bukan pendapat yang keliru, namun untuk
film ini kebodohan dan lubang ceritanya sudah keterlaluan. Timeline kisah yang tidak jelas adalah salah satunya. SPOILER Logikanya,
momen penyerbuan Jill pada Alice hingga akhirnya Alice terbangun
tidaklah terlalu lama. Jika memakai logika terbodoh sekalipun, momen
tersebut tidak akan makan waktu berminggu-minggu, tapi lihatlah apa yang
terjadi. Albert Wesker entah darimana dan bagaimana sudah bisa
membentuk kelompok perlawanan terhadap Umbrellaplot hole
film ini karena itu tidak akan ada habisnya. Padahal momen awalnya cukup
lumayan saat filmnya menampilkan berbagai momen mengagetkan yang cukup
punya suasana horror. Tapi setelah itu semuanya kembali seperti
film-film sebelumnya. Selingan diantara adegan aksinya terasa sangat
membosankan dan tidak menarik. dan T-Virus dan
entah bagaimana pula Luther West bisa ikut bergabung disana. Saya tidak
akan membahas lebih jauh lagi tentang kebodohan dan
Lalu bagaima dengan adegan aksinya yang jadi andalan? Paul W.S. Anderson masih ketagihan dengan adegan slow motion
yang sayangnya kelewat batas penggunaannya. Mungkin Zack Snyder juga
banyak memakai momen itu, tapi dia cukup jeli membuat sebuah momen
menjadi pas bahkan seringkali terkesan perlu untuk disajikan dalam slo-mo. Sedangkan Anderson tidak punya kemampuan tersebut. Hampir semua adegan aksi yang dia anggap berpotensi keren disajikan dengan slow motion. Momen di pembukanya memang lumayan, tapi setelah itu makin kelewatan dan malah membuat porsi action
yang harusnya menghibur jadi terlihat bodoh. Padahal sebenarnya
berbagai adegan tersebut punya potensi menjadi seru dan keren, apalagi
dengan balutan efek yang bagus untuk ukuran film dengan dana tidak
sampai 100 juta. Musik yang mengiringi juga cukup epic, sayang
cara Paul W.S. Anderson mengemasnya menjadikan adegan aksi film ini
kurang greget. Hal itu jugalah yang membuat bakat Milla Jovovich sebagai
seorang heroine terasa terbuang. Dia bisa terlihat keren, bahkan lebih keren dari Angelina Jolie sebagai action heroine,
tapi penanganan dari sang suami tidak mendukung potensi itu dan malah
membuatnya terlihat payah. Untung adegan klimaksnya yang hanya
ditampilkan dalam format hand-to-hand cukup menarik.
Fakta bahwa Alice tetap superior meski kekuatannya sudah diambil pada
film keempat juga masih mengganggu. Karakter baru macam Ada Wong ataupun
Leon juga masih kurang maksimal. Li Bingbing bagus sebagai Ada Wong,
tapi caranya berbicara sangat mengganggu. Untung "tampilannya" sangat
menghibur. Sedangkan Leon? Lupakan sosok Leon yang terlihat keren di
video game, disini dia sama sekali tidak keren. Sama anehnya dengan
melihat Chris Redfield versi Wentworth Miller. Overall saya
merasa film kelimanya ini kualitas yang paling buruk dibanding film-film
sebelumnya dengan cerita yang juga makin buruk dan membosankan. Tapi
sebodoh apapun film kelimanya ini merangkai kisahnya daan mengakhirinya
saya tetap masih menantikan film keenamnya dan berharap film yang
(mungkin) akan jadi penutup franchise ini akan menajdi yang penutup yang epic.
Tapi sekarang saya masih terperangkap dalam ingatan tentang betapa
buruknya film kelima ini dan satu hal yang terlintas di pikiran saya
adalah "Apakah Paul W.S. Anderson memang salah satu sutradara terburuk
Hollywood saat ini?"
Sumber : http://movfreak.blogspot.com
Sumber : http://movfreak.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar