Sampai
sejauh ini ada beberapa istilah untuk menyebut benda terbang yang tidak dikenal
(tidak teridentifikasi), pertama adalah Flying Saucer atau diterjemahkan
sebagai piring terbang. Penggunaan istilah ini populer sejak tahun 1947,
terutama ketika media massa di Amerika meliput pengalaman pilot Kenneth
Arnold.
Namun
menggunaan kata piring (saucer) sudah pernah ada pada tahun 1878, ketika
seorang petani Texas bernama John Martin melihat benda aneh. Sebenarnya John
Martin tidak mengatakan bahwa bentuknya benda terbang aneh yang dilihatnya itu
seperti piring, namun mengatakan bahwa besarnya terlihat seperti sebesar
piring.
Sama halnya
dengan Kenneth Arnold, juga tidak mengatakan bahwa bentuk benda terbang
misterius itu seperti piring, bahkan dia menyebutnya lebih seperti bulan sabit,
namun gerakannya seperti piring dilemparkan di atas air. Anehnya, kemudian,
banyak foto-foto beredar yang memperlihatkan benda terbang misterius berbentuk
piring terbang.
Pada tahun
1952, Kapten Edward J. Ruppelt, direktur pertama dari Project Blue Book,
memperkenalkan istilah UFO yang merupakan singkatan dari Unidentified Flying
Objects (pada waktu itu pihak militer amerika, khususnya USAF, menyingkatnya
dengan UFOB).
Sebelumnya, pada perang dunia kedua, benda terbang misterius ini sering disebut dengan istilah Foo Fighter, obyek berkilauan yg banyak terbang di angkasa. Disebut sebagai foo fighter karena sering dianggap sebagai foo atau foe (lawan) sebab benda terbang aneh itu bukan berasal dari armada kawan (walaupun tidak pernah mengganggu atau menyerang).
Belakangan, ada yang menyebut benda terbang misterius ini dengan istilah UAP atau "Unidentified Aerial Phenomena", atau ada yang menyebutnya "Unusual Aerial Phenomena." Istilah UAP ini diperkenalkan oleh J. Allen Hynek. Di kalangan pilot atau pekerja bandara, mereka lebih sering menggunakan istilah UAP. Pihak yang skeptik juga lebih suka menggunakan istilah UAP daripada UFO. Namun di media massa, istilah UFO lebih sering digunakan walau nampaknya ada upaya untuk mempopulerkan istilah UAP.
Di perancis dan spanyol atau negara-negara amerika latin, istilah yang digunakan adalah OVNI. Kalau menurut bahasa spanyol, OVNI merupakan singkatan dari "Objeto Volador No Identificado", sementara bahasa perancisnya berarti "Objet volant non identifié."
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia memang populer dengan istilah piring terbang. Istilah UFO juga
secara umum dimengerti oleh kebanyakan orang. Namun pada tahun 70-80an, pernah
ada istilah BETA yang merupakan singkatan dari Benda Terbang Aneh. Istilah ini
diperkenalkan oleh Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun. Kemudian ada juga
istilah BETEBEDI yang merupakan akronim dari Benda Terbang Belum Dikenal.
Mengapa dipergunakan istilah BELUM dan bukannya TIDAK? Di sekitar tahun 80-an
pernah terbit beberapa edisi majalah dengan nama BETEBEDI. Alasan menggunakan
kata "belum" adalah kalau menggunakan kata "tidak" maka
selamanya akan tidak dikenal. Tapi kalau menggunakan kata "belum",
maka ada harapan akan terkuak dan suatu saat dikenal.
Istilah BETEBEDI maupun BETA tidak populer di kalangan orang Indonesia. Seorang menulis di Wikipedia namun yang tertulis adalah Beterbedi (dengan huruf "r") dan tulisan ini dikutip di beberapa situs internet. Di Wikipedia disebutkan bahwa Beterbedi (Benda Terbang Belum Dikenal), merupakan istilah yang diperkenalkan oleh J.Salatun. Tapi ini tidak benar. Menurut saya, yang memperkenalkan istilah BETEBEDI adalah C.M. Tanadi, seorang yang berprofesi sebagai akuntan publik yang tinggal di Bandung. Beliau adalah pengamat UFO juga di tahun 80-an dan banyak menerbitkan buku-buku UFO (dengan nama Yayasan Tanadi dengan alamat waktu itu di Ciwulan No 32 Bandung.
Istilah BETA sendiri, nampaknya oleh J. Salatun tidak dipopulerkan dan hanya muncul di bukunya yang terbit di tahun 1960. Sementara buku keduanya yang terbit pada tahun 1982, menggunakan istilah UFO. Kalau tidak karena milis BETA-UFO, barangkali istilah BETA ini sudah tidak pernah dipakai lagi. Bahkan banyak yang belum tahu bahwa kata BETA di BETA-UFO itu merupakan singkatan dari Benda Terbang Aneh.
Yang menarik adalah, mengapa kita tidak punya sebuah nama khusus untuk menyebut benda terbang misterius ini. Sejauh ini yang dianggap sebagai nama adalah "piring terbang", sementara lainnya adalah nama yang merupakan singkatan. Menarik juga bahwa aliens disebut sebagai EBE (lagi-lagi singkatan) yang merupakan singkatan dari Extraterrestrial Biological Entity. Atau bahkan ALF yang merupakan kependekan dari Alien Life Form, atau ELF (Extraterrestrial Life Form).
Di Indonesia sendiri, bagaimana kita melafalkan UFO? Apakah dengan Yuo Ef Ow atau yufo atau ufo?
Atau kita mau mempopulerkan istilah baru yang merupakan terjemahan dari UAP? Misalnya kalau diterjemahkan sebagai Fenomena Angkasa Tidak Umum, maka bisa-bisa disingkat sebagai FATU)
Istilah BETEBEDI maupun BETA tidak populer di kalangan orang Indonesia. Seorang menulis di Wikipedia namun yang tertulis adalah Beterbedi (dengan huruf "r") dan tulisan ini dikutip di beberapa situs internet. Di Wikipedia disebutkan bahwa Beterbedi (Benda Terbang Belum Dikenal), merupakan istilah yang diperkenalkan oleh J.Salatun. Tapi ini tidak benar. Menurut saya, yang memperkenalkan istilah BETEBEDI adalah C.M. Tanadi, seorang yang berprofesi sebagai akuntan publik yang tinggal di Bandung. Beliau adalah pengamat UFO juga di tahun 80-an dan banyak menerbitkan buku-buku UFO (dengan nama Yayasan Tanadi dengan alamat waktu itu di Ciwulan No 32 Bandung.
Istilah BETA sendiri, nampaknya oleh J. Salatun tidak dipopulerkan dan hanya muncul di bukunya yang terbit di tahun 1960. Sementara buku keduanya yang terbit pada tahun 1982, menggunakan istilah UFO. Kalau tidak karena milis BETA-UFO, barangkali istilah BETA ini sudah tidak pernah dipakai lagi. Bahkan banyak yang belum tahu bahwa kata BETA di BETA-UFO itu merupakan singkatan dari Benda Terbang Aneh.
Yang menarik adalah, mengapa kita tidak punya sebuah nama khusus untuk menyebut benda terbang misterius ini. Sejauh ini yang dianggap sebagai nama adalah "piring terbang", sementara lainnya adalah nama yang merupakan singkatan. Menarik juga bahwa aliens disebut sebagai EBE (lagi-lagi singkatan) yang merupakan singkatan dari Extraterrestrial Biological Entity. Atau bahkan ALF yang merupakan kependekan dari Alien Life Form, atau ELF (Extraterrestrial Life Form).
Di Indonesia sendiri, bagaimana kita melafalkan UFO? Apakah dengan Yuo Ef Ow atau yufo atau ufo?
Atau kita mau mempopulerkan istilah baru yang merupakan terjemahan dari UAP? Misalnya kalau diterjemahkan sebagai Fenomena Angkasa Tidak Umum, maka bisa-bisa disingkat sebagai FATU)
Istilah UFO
di Beberapa Negara
Untuk
tambahan, di negara lain punya istilah berbeda untuk menyebut UFO (sesuai
bahasanya), misalnya:
1. Kroasia : NLO (Neidentificirani Leteci Objekti)
2. Jepang : mi-kakunin hiko buttai atau Yuufoo (melafalkan dari akronim UFO)
3. Portugis : OVNI (Objecto Voador Não Identificado)
4. Rumania : OZN - Obiect Zburator (=Flying) Neidentificat
5. Jerman : Unbekanntes Flugobjekt = UFO
6. Cina : bu-ming fei-xing wu-ti
7. Arab : gism Taa'ir ghayr muhaddad (berarti UFO) atau saHn Taa'ir (piring terbang)
8. Czechna : melafalkan UFO dengan "oo-faw" namun sering menyebutnya dengan NLO seperti di Kroasia.
9. Hindi/Urdu : Udan Tashtari
10. Swedia : UFO namun untuk piring terbang disebut "flygande tefat"
11. Turki : melafalkan ufo dengan "oo fau" dan kata "uçan daire" yang berarti piring terbang sementara alien disebut "Uzayli"
12. Italia : OVNI = oggetto volante non identificato
13. Norwegia : UFO = "uidentifisert flyvende objekt"
14. Belanda : Ongeidentificeerd vliegend object namun sering disebut UFO.
15. Rusia : NLO (neopoznannyj letayuschij ob'ekt)
16. Slovakia : NLP (NEZNANI LETECI PREDMET) yang artinya "unknown flying object"
17. Yunani : ATIA (agak susah ditulis karena pakai huruf yunani) yang artinya "Flying Object of Unknown Identity" sementara piring terbang diterjemahkan
"iptamenos diskos"
18. Serbia : NLO - Neidentifikovani Leteci Objekat
19. Finlandia : UFO atau "lentävä lautanen" (=flying saucer)
20. Vietnam : di~a bay
21. Esperanto : NIFO (Neidentebla Fluganta Objekto)
2. Jepang : mi-kakunin hiko buttai atau Yuufoo (melafalkan dari akronim UFO)
3. Portugis : OVNI (Objecto Voador Não Identificado)
4. Rumania : OZN - Obiect Zburator (=Flying) Neidentificat
5. Jerman : Unbekanntes Flugobjekt = UFO
6. Cina : bu-ming fei-xing wu-ti
7. Arab : gism Taa'ir ghayr muhaddad (berarti UFO) atau saHn Taa'ir (piring terbang)
8. Czechna : melafalkan UFO dengan "oo-faw" namun sering menyebutnya dengan NLO seperti di Kroasia.
9. Hindi/Urdu : Udan Tashtari
10. Swedia : UFO namun untuk piring terbang disebut "flygande tefat"
11. Turki : melafalkan ufo dengan "oo fau" dan kata "uçan daire" yang berarti piring terbang sementara alien disebut "Uzayli"
12. Italia : OVNI = oggetto volante non identificato
13. Norwegia : UFO = "uidentifisert flyvende objekt"
14. Belanda : Ongeidentificeerd vliegend object namun sering disebut UFO.
15. Rusia : NLO (neopoznannyj letayuschij ob'ekt)
16. Slovakia : NLP (NEZNANI LETECI PREDMET) yang artinya "unknown flying object"
17. Yunani : ATIA (agak susah ditulis karena pakai huruf yunani) yang artinya "Flying Object of Unknown Identity" sementara piring terbang diterjemahkan
"iptamenos diskos"
18. Serbia : NLO - Neidentifikovani Leteci Objekat
19. Finlandia : UFO atau "lentävä lautanen" (=flying saucer)
20. Vietnam : di~a bay
21. Esperanto : NIFO (Neidentebla Fluganta Objekto)
Fenomena UFO memang ada di mana-mana dan sudah mendunia...
Sumber : deebacalah.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar